Desain grafis adalah suatu proses komunikasi visual yang menggunakan elemen-elemen grafis untuk menyampaikan pesan kepada audiens. Elemen-elemen grafis tersebut terdiri dari titik, garis, bentuk, warna, tekstur, ruang, dan ukuran.
Masing-masing elemen grafis memiliki karakteristik dan fungsinya masing-masing. Titik, misalnya, dapat digunakan untuk menciptakan kesan fokus atau perhatian. Garis dapat digunakan untuk menciptakan arah, pergerakan, atau batasan.
Pemilihan dan penggunaan elemen grafis yang tepat dapat membuat suatu desain grafis menjadi lebih efektif dan komunikatif. Oleh karena itu, pemahaman terhadap elemen-elemen grafis merupakan hal yang penting sebelum merancang suatu desain.
Baca Juga : 15 Rekomendasi Isi Seminar Kit yang Kekinian dan Bermanfaat
Elemen-elemen Desain Grafis
Berikut penjelasan setiap elemen desain grafis yang penting untuk dipahami.
1. Titik
Titik adalah elemen grafis terkecil dan paling dasar. Titik dapat digunakan untuk menciptakan kesan fokus, perhatian, atau penekanan. Titik juga dapat digunakan untuk menciptakan tekstur atau pola.
Titik dapat digunakan untuk menciptakan fokus dengan cara menempatkannya pada area yang penting dalam desain. Misalnya, titik dapat digunakan untuk menyoroti logo atau judul dalam sebuah poster.
Titik juga dapat digunakan untuk menciptakan perhatian dengan cara ditempatkan secara tidak terduga. Misalnya, titik dapat digunakan untuk menciptakan ilusi kedalaman atau pergerakan dalam desain.
Titik juga dapat digunakan untuk menciptakan tekstur atau pola. Misalnya, titik dapat digunakan untuk menciptakan efek seperti bintik-bintik, garis-garis, atau pola geometris.
2. Garis
Garis adalah elemen grafis yang menghubungkan dua titik atau lebih. Garis dapat digunakan untuk menciptakan arah, pergerakan, atau batasan. Garis juga dapat digunakan untuk menciptakan bentuk atau pola.
Garis dapat digunakan untuk menciptakan arah dengan cara mengarahkan mata ke elemen tertentu dalam desain. Misalnya, garis dapat digunakan untuk mengarahkan mata ke logo atau judul dalam sebuah poster.
Baca Juga : 20 Ide Souvenir Kantor Premium untuk Karyawan dan Klien, Cek yuk!
Garis juga dapat digunakan untuk menciptakan pergerakan dengan cara menciptakan ilusi arah atau kecepatan. Misalnya, garis dapat digunakan untuk menciptakan efek seperti air yang mengalir atau burung yang terbang.
Garis juga dapat digunakan untuk menciptakan batasan dengan cara memisahkan satu elemen dengan elemen lain. Misalnya, garis dapat digunakan untuk memisahkan teks dari gambar dalam sebuah desain.
3. Bentuk
Bentuk adalah area yang dibatasi oleh garis atau batas. Bentuk dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu bentuk geometris dan bentuk organik. Bentuk geometris memiliki bentuk yang teratur dan terstruktur, sedangkan bentuk organik memiliki bentuk yang tidak teratur dan alami.
Bentuk geometris dapat digunakan untuk menciptakan kesan keseimbangan, keteraturan, atau kekuatan.
Misalnya, bentuk lingkaran dapat digunakan untuk menciptakan kesan keseimbangan, bentuk persegi dapat digunakan untuk menciptakan kesan keteraturan, dan bentuk segitiga dapat digunakan untuk menciptakan kesan kekuatan
Bentuk organik dapat digunakan untuk menciptakan kesan keanggunan, kelembutan, atau emosi.
Misalnya, bentuk bunga dapat digunakan untuk menciptakan kesan keanggunan, bentuk daun dapat digunakan untuk menciptakan kesan kelembutan, dan bentuk awan dapat digunakan untuk menciptakan kesan emosi.
4. Warna
Warna adalah elemen grafis yang dapat menciptakan kesan suasana, temperatur, atau identitas. Warna dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu warna primer dan warna sekunder.
Warna primer adalah warna dasar yang tidak dapat dibuat dari warna lain, yaitu merah, biru, dan kuning. Warna sekunder adalah warna yang dibuat dari campuran dua warna primer, misalnya hijau (campuran biru dan kuning), ungu (campuran merah dan biru), dan jingga (campuran merah dan kuning).
Baca Juga : 17 Ide Merchandise Perusahaan untuk Media Pemasaran, Cek yuk!
Warna dapat digunakan untuk menciptakan kesan suasana dengan cara mengasosiasikan warna tertentu dengan emosi atau perasaan tertentu.
Misalnya, warna biru dapat digunakan untuk menciptakan kesan ketenangan, warna merah dapat digunakan untuk menciptakan kesan energi, dan warna kuning dapat digunakan untuk menciptakan kesan keceriaan.
5. Tekstur
Tekstur adalah elemen grafis yang menciptakan kesan permukaan atau kedalaman. Tekstur dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tekstur nyata dan tekstur maya. Tekstur nyata adalah tekstur yang dapat dirasakan dengan sentuhan, sedangkan tekstur maya adalah tekstur yang hanya dapat dilihat.
Tekstur nyata dapat digunakan untuk menciptakan kesan kedalaman dengan cara menciptakan ilusi timbul atau tenggelam. Misalnya, tekstur kulit kayu dapat digunakan untuk menciptakan kesan kedalaman pada desain sebuah poster.
Tekstur nyata juga dapat digunakan untuk menciptakan kesan tekstural dengan cara menciptakan ilusi permukaan yang kasar atau halus. Misalnya, tekstur kain dapat digunakan untuk menciptakan kesan tekstural pada desain sebuah kartu nama.
Tekstur maya dapat digunakan untuk menciptakan kesan kedalaman dengan cara menggunakan teknik shading atau gradasi. Misalnya, tekstur batu dapat digunakan untuk menciptakan kesan kedalaman pada desain sebuah logo.
6. Ruang
Ruang adalah elemen grafis yang menciptakan kesan jarak, keseimbangan, atau skala. Ruang dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu ruang positif dan ruang negatif. Ruang positif adalah area yang ditempati oleh elemen grafis seperti teks, gambar, atau bentuk.
Ruang positif membentuk elemen utama atau pusat perhatian dalam desain. Hal ini menciptakan fokus dan memberikan identitas visual pada elemen-elemen tersebut.
Sementara itu, ruang negatif yang juga dikenal sebagai ruang kosong atau ruang putih, adalah area di sekitar, di antara, atau di dalam elemen-elemen grafis. Bagian ini adalah area kosong yang tidak ditempati oleh elemen desain.
Ruang negatif membentuk konteks visual dan memberikan “napas” pada desain.
7. Ukuran
Ukuran adalah elemen grafis yang menciptakan kesan skala, hierarki, atau penekanan. Ukuran dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu ukuran absolut dan ukuran relatif.
Ukuran absolut adalah ukuran yang ditentukan secara eksplisit, misalnya 100px atau 10pt. Ukuran relatif adalah ukuran yang ditentukan secara relatif terhadap ukuran elemen lain, misalnya 100% atau 2 kali lebih besar dari teks.
Baca Juga : Tren Warna Baju 2024, Didominasi Warna-Warna Cerah!
Ukuran dapat digunakan untuk menciptakan kesan skala dengan cara menciptakan ilusi ukuran yang berbeda. Misalnya, gambar yang berukuran besar akan menciptakan kesan skala yang lebih besar dibandingkan dengan gambar yang berukuran kecil.
Ukuran juga dapat digunakan untuk menciptakan kesan penekanan dengan cara menempatkan elemen yang ingin ditonjolkan pada ukuran yang lebih besar.
Pentingnya memahami elemen desain grafis bermanfaat untuk menghasilkan rancangan yang indah dan memanjakan mata. Termasuk membuat desain merchandise atau pakaian yang akan digunakan untuk organisasi atau perusahaan.
Baca Juga : Rekomendasi 9 Produk Merchandise Ramah Lingkungan, Cek yuk!
Hasil akhir desain harus mampu mewakili citra perusahaan atau tujuan yang ingin dicapai. Tak perlu khawatir, Anda dapat membuat desain merchandise atau pakaian dengan cepat dan mudah melalui layanan desain gratis yang disediakan oleh Landbouw Konveksi.
Untuk pemesanan minumum 100 pcs, Anda juga akan mendapatkan sampel barang untuk memastikan desain yang dibuat sudah sesuai keinginan.
Demikian informasi seputar elemen desain grafis yang perlu diperhatikan sebelum membuat desain. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!